Senin, 27 Mei 2013

Syahdu akan menjadi seorang kakak, soon….


Hola, kabar baik datangnya dari kamar mandi pada pagi dua hari lalu. Haid pertama bunda setelah lahiran Syahdu datangnya di bulan ke-8 Syahdu, trus siklusnya gak teratur, pada bulan ini kirain emang telat karena baca sana sini ada yang mengatakan haid gak teratur pada saat masih menyusui wajar adanya jadi ya nunda2 buat beli testpack. Kecurigaan muncul ketika suhu badan terasa anget di waktu malam dan sedikit merasakan kedinginan, inikan….tanda-tanda yang persis ketika awal kehamilan Syahdu dulu. Keesokannya tes kehamilan dengan testpack yang ayah beliin semalem. Tanpa menunggu lama dua garis merah jelas terpampang nyata di alat tes itu, Alhamdulillah….masih dipercaya buat punya anak lagi.



Tetapi ada sedikit kekhawatiran yang mulai muncul, bunda bukannya tidak bersyukur, ini lebih ke beban mental, “How To Tell Them”. THEM yang bunda maksud tentu saja yang pertama adalah Mama. Mama yang selama ini sudah bantu jagain Syahdu, Mama yang di usia senjanya seharusnya menjadi jemaah tetap masjid dan kerjaan rutin semestinya membaca Qalam Ilahi masih saja direpotin dengan urus mengurus cucu. huhuhu….sungguh, kami sudah berusaha mencari orang buat bantu-bantu di rumah, tapi sampai sekarang belum ketemu. Selain itu bunda juga sedikit mengkhawatirkan akan cibiran orang yang pasti….ya…pasti akan ada satu dua orang yang berkata : “ih….cepet banget, Syahdu emang umurnya dah berapa?” , “gak KB ya?” , atau candaan sambil ngomong : “kejar tayang bu???”, atau yang cuman sekedar: “eaaaa….” 

Ehm, terus terang beberapa saat sempet kepikiran banget, pengen rasanya ngebales :”hey, come on kami memang merencanakan semua ini, pengennya sih punya lebih satu sebelum kepala tiga, lagian anak-anakku nanti bukan kalian kok yang bakal ngurusin”.hihi, judes yak? Ga jadi deh, mending diem, senyam-senyum, EGP dan menikmati semua proses indah ini. Sekali lagi, my hero, my shoulder to cry on, menguatkan bunda tuk hadapi semuanya, kita pasti bisa, diberikan dedek lagi pasti dah sepaket dgn penanganannya, ini bukan aturan manusia,masih banyak pasangan laen yang menanti diberikan buah hati tetapi belum diberikan olehNya. Oke ayah, let’s play our plan B darl….

First of all,  we must in a location, dimanapun itu, ntah bunda yg ke Jakarta atau ayah yang ke sini. Bersatu kita teguh right?!!!. Karena berkas bunda yang di pusat sepertinya hilang jejak, maka kami mencari cara lain, bidik unit baru di kota ini, masih membutuhkan tenaga supervisi konstruksi, kebetulan bunda kenal ama Asman dan Manajernya. Semoga ini menjadi rejeki buat dedek dan kami. Kemudian, kami tetap mencari ART buat bantu-bantu di rumah, sementara kandidatnya masih di Tolitoli menunggu panen cengkeh selesai.okeh semoga berjodoh kali ini. Dan selanjutnya Insya Allah dedek lahir di akhir tahun 2013 atau awal 2014 , kakak Syahdu (sekarang dah mulai membiasakan memanggil Syahdu dengan panggilan kakak) dah genap berumur 2 tahun, rencananya Syahdu akan sekolah di TPA, lokasinya seberang rumah kok, jadi gampang ngontrolnya, dan lagi TPAnya recommended sih kata tetangga2 yang pada nyekolahin anaknya disitu. 

atau solusi terakhir yaitu Bunda berhenti bekerja, tapi...plan yang ini mungkin masih banyak yang perlu dipertimbangkan. kita jalani plan B aja dulu yak sambil lihat kedepannya. so far, gak ada yang perlu ditakutkan, everything's gonna be OK. 

Nah sekarang, karena Bunda masih bertekad lanjut ng-ASI kakak Syahdu, maka di layar komputer bunda tab mozillanya penuh dengan artikel tentang nursing while pregnant - tandem nursing. Salah satunya bisa dilihat di sini. Semoga kehamilan kedua ini dedek di dalam sehat selalu, kakak juga nutrisinya terpenuhi, kita semuanya diberikan nikmat sehat. amiiiiin....selamat menjadi kakak anakku Syahdu Raskhamahiva Saputra

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran, kritik , usulan ato sekedar hahahihihi jg boleh kok, asal...sopan dan tdk berbau SARA yaaaa