Hola, kabar baik datangnya dari
kamar mandi pada pagi dua hari lalu. Haid pertama bunda setelah lahiran Syahdu datangnya
di bulan ke-8 Syahdu, trus siklusnya gak teratur, pada bulan ini kirain emang
telat karena baca sana sini ada yang mengatakan haid gak teratur pada saat
masih menyusui wajar adanya jadi ya nunda2 buat beli testpack. Kecurigaan muncul
ketika suhu badan terasa anget di waktu malam dan sedikit merasakan kedinginan,
inikan….tanda-tanda yang persis ketika awal kehamilan Syahdu dulu. Keesokannya tes
kehamilan dengan testpack yang ayah beliin semalem. Tanpa menunggu lama dua
garis merah jelas terpampang nyata di alat tes itu, Alhamdulillah….masih
dipercaya buat punya anak lagi.
Tetapi ada sedikit kekhawatiran
yang mulai muncul, bunda bukannya tidak bersyukur, ini lebih ke beban mental, “How To Tell Them”. THEM yang bunda maksud tentu saja yang pertama adalah Mama. Mama yang
selama ini sudah bantu jagain Syahdu, Mama yang di usia senjanya seharusnya
menjadi jemaah tetap masjid dan kerjaan rutin semestinya membaca Qalam Ilahi
masih saja direpotin dengan urus mengurus cucu. huhuhu….sungguh, kami sudah
berusaha mencari orang buat bantu-bantu di rumah, tapi sampai sekarang belum
ketemu. Selain itu bunda juga sedikit mengkhawatirkan akan cibiran orang yang
pasti….ya…pasti akan ada satu dua orang yang berkata : “ih….cepet banget,
Syahdu emang umurnya dah berapa?” , “gak KB ya?” , atau candaan sambil ngomong
: “kejar tayang bu???”, atau yang cuman sekedar: “eaaaa….”
Ehm, terus terang beberapa saat sempet
kepikiran banget, pengen rasanya ngebales :”hey,
come on kami memang merencanakan semua ini, pengennya sih punya lebih satu sebelum kepala tiga, lagian anak-anakku
nanti bukan kalian kok yang bakal ngurusin”.hihi, judes yak? Ga jadi deh,
mending diem, senyam-senyum, EGP dan menikmati semua proses indah ini. Sekali lagi, my hero, my shoulder to cry on, menguatkan bunda tuk hadapi
semuanya, kita pasti bisa, diberikan dedek lagi pasti dah sepaket dgn
penanganannya, ini bukan aturan manusia,masih banyak pasangan laen yang menanti
diberikan buah hati tetapi belum diberikan olehNya. Oke ayah, let’s play our plan B darl….
First of all, we must in a
location, dimanapun itu, ntah bunda yg ke Jakarta atau ayah yang ke sini. Bersatu
kita teguh right?!!!. Karena berkas
bunda yang di pusat sepertinya hilang jejak, maka kami mencari cara lain, bidik
unit baru di kota ini, masih membutuhkan tenaga supervisi konstruksi, kebetulan
bunda kenal ama Asman dan Manajernya. Semoga ini menjadi rejeki buat dedek dan
kami. Kemudian, kami tetap mencari ART buat bantu-bantu di rumah, sementara
kandidatnya masih di Tolitoli menunggu panen cengkeh selesai.okeh semoga
berjodoh kali ini. Dan selanjutnya Insya Allah dedek lahir di akhir tahun 2013
atau awal 2014 , kakak Syahdu (sekarang dah mulai membiasakan memanggil Syahdu
dengan panggilan kakak) dah genap berumur 2 tahun, rencananya Syahdu akan sekolah
di TPA, lokasinya seberang rumah kok, jadi gampang ngontrolnya, dan lagi TPAnya
recommended sih kata tetangga2 yang
pada nyekolahin anaknya disitu.
atau solusi terakhir yaitu Bunda berhenti bekerja, tapi...plan yang ini mungkin masih banyak yang perlu dipertimbangkan. kita jalani plan B aja dulu yak sambil lihat kedepannya. so far, gak ada yang perlu ditakutkan, everything's gonna be OK.
Nah sekarang, karena Bunda masih bertekad lanjut ng-ASI kakak Syahdu, maka di layar komputer bunda tab mozillanya penuh dengan artikel tentang nursing while pregnant - tandem nursing. Salah satunya bisa dilihat di sini. Semoga kehamilan kedua ini dedek di dalam sehat selalu, kakak juga nutrisinya terpenuhi, kita semuanya diberikan nikmat sehat. amiiiiin....selamat menjadi kakak anakku Syahdu Raskhamahiva Saputra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran, kritik , usulan ato sekedar hahahihihi jg boleh kok, asal...sopan dan tdk berbau SARA yaaaa