Jumat, 20 Juli 2012

Marhaban yaa Ramadhan 1433H

Marhaban yaa Ramadhan 1433H,
Ramadhan tahun ini akan terasa berbeda dengan kehadiran sosokmu my Syahdu Raskhamahiva Saputra. Di rumah kecil kita, besok insya Allah bunda akan sahur bersama Ayah, Mama Gode dan Pungaji. Semoga tahun ini bunda bisa menjalankan ibadah puasa ya Nak. Meskipun sambil tetap  menjalankan kewajiban bunda terhadapmu, tetap memberikanmu ASI.

Hari ini di rumah kita Mama Gode sudah memulai puasa ramadhannya, tidak masalah anakku, perbedaan dalam satu atap, jangan menjadikannya suatu masalah besar, masing-masing punya dalil. Nah, untuk yang satu ini, Bunda memilih untuk mengikuti Ayah yang memutuskan untuk mengikuti keputusan Pemerintah. Lihat nak, betapa besar tanggung jawab sebagai "pemerintah", sementara di luar sana banyak yang berlomba-lomba untuk duduk di pemerintahan. Satu pesan bunda, jangan berhenti belajar anakku...

Anakku Syahdu, hari ini usiamu 3 bulan 23 hari, Bunda berharap kelak kita bisa sama-sama sahur, puasa , buka puasa, tarwih...tak sabar menunggu Ramadhan itu... dan tentunya Ayah sebagai imam sudah ditugaskan untuk berkantor di sini, di kota ini, dengan kita.

Merindu Aji di Ramadhan ini, 1433H

Seperti pagi biasanya, kubuka Timeline dan hari ini TL ku sebagian besar diisi oleh Uztad Felix Siauw. Iseng kubuka bio beliau, nemu dan menjelajah di web nya. Ada sebuah tulisan yang membuat sy terharu dan ingin posting disini....

Abi Kepada Anak-anaknya 29 Mei 2032

1. masih tersimpan imaji wajahmu di dinding kamarku | tak pernah kupercaya bahwa pernah kau semungil itu
2. sekarang kau telah tumbuh dengan ambisi yang besar | tinggi untuk digapai juga rentan tuk terkapar
3. dulu, engkau selalu memerlukanku dalam segala hal | namun sekarang engkau berdiri diatas kedua kakimu dan lakukan semua hal
4. dulu, namaku kau sebut saat kau meminta apapun | namun sekarang kau punya teman seluruh dunia yang siap membantu kapanpun
5. tapi, bila langitmu suatu saat runtuh, dan tiada siapapun yang tersisa | tengoklah kebelakangmu anakku, bersamaku engkau terasa
6. kemanapun pengembaraanmu, tengoklah anakku, kebelakangmu | dan ingatlah, kau takkan pernah sendiri, Abi selalu mendukungmu
7. aku selalu berpesan kepadamu, bahwa cinta yang sejati adalah mencintai Allahmu | dan jangan pernah lupakan hal itu
8. dan bila engkau menjaga hatimu agar selalu pada-Nya | sesal dan sedih, maka engkau akan selalu jauh dari mereka semuanya
9. engkau dapat melaju terbang setinggi langit anakku, sejauh yang mampu engkau pandang | namun ingat bumi akan selalu menarikmu datang
10. ada satu masa engkau akan merasa bahwa dunia adalah milikmu seorang | namun ingatlah bahwa semua yang fana pasti akan hilang
11. akan pula kau temukan masa dimana kau berjalan melawan arus dunia | dihempaskan arus kekejian, merasa putus dari karunia
12. bila seakan tak ada lagi harapan yang bisa kau saksikan | tengoklah di balik punggungmu, anakku, disana dirimu aku nantikan
13. sejauh apapun kesalahanmu, tengoklah anakku, dibalik punggungmu | aku akan menerimamu dengan pelukan terbaikku
14. aku tak bisa bersamamu selama-lamanya, ada waktunya aku akan pergi | atau engkau yang akan lebih dulu pergi
15. aku akan berat melepasmu bila tiba masa itu | katakan padaku saat itu dengan manis “Abi, saatnya bagiku membina hidupku”
16. aku tak bisa menahanmu dari mencintai, aku tak dapat menahanmu saat tiba waktu kau pergi | Demi Allah, lakukan dengan ridha Rabbii

Abi Kepada Anak-anaknya 29 Mei 2032
@felixsiauw
 dapat dilihat disini